TUJUAN
A). Agar mahasiswa dapat
menentukan jumlah kalor yang hilang dalam proses pertukaran kalor
antara air yang bersuhu
tinggi dan air yang bersuhu rendah.
B). Agar mahasiswa dapat
menentukan ktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kalor yang hilang.
ALAT DAN BAHAN
·
Beaker glass 250 ml, 2 buah
·
Pemanas air
·
Termometer batang
·
Timbangan
·
Tripot
·
Gabus
·
Beakerstainless
·
Lampu spritus
PROSEDUR
·
Isi air dalam 2 bejana, masing-masing kurang lebih
100 ml
·
Ukur
volume air dalam masing bejana
·
Timbang masa air dalam masing-masing bejana
·
Panaskan air dalam salah satu bejana
·
Ukur suhu air dalam masing-masing bejana
·
Campurkan air ke dalam salah satu jana
·
Biarkan beberapa saat sampai suhu campuran air
itu konstan
·
Ukur suhu campuran itu
DATA
Dalam praktikum kali ini
dilakukan dua kali percobaan ya itu percobaan pertama dilakukan tanpa melapisi
gabus pada alat, dan percobaan kedua dilakukan dengan melapisi alat menggunakan
gabus.percobaan ini dilakukan agar dapat mengetahui perbedaan suhu yang
terjadi. Aduan data yang di peroleh sebagai berikut.
ANALIS DATA
Dari data yang di peroleh
kami dapat mengetahui perbedaan suhu yang terjadi yaiyu dengan cara :
1.
Mp=....?
Timbang beaker glass kosong.(bk)
Mp=bi-bk.
2.
Md=...?
Mp= 183,03 md= 192,14
Tp= 84 td= 32
Atp=30 atd=
22
Tc= 54.
Gram . kalori/gram. C
183.1.30 = 192.1.22.Q Hilang.
5.490 kal = 4.224 kal + Q hilang
Q hilang = 5.490 – 4.224
= 1.266 kal.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang di lakukan dapat di
simpulkan bahwa pada dengan menggunakan alat dalam percobaan tersebut dapat
membuktikan bahwa air yang bersuhu tinggi di campur dengan air yang bersuhu
rendahmaka air yang bersuhu rendah akan menyerap kalor dan air yang bersuhu
tinggi akan melepas kalor.
APLIKASI
MEDIS
Pemeliharaan suhu tubuh pada psien yang
mengalami suhu di bawah normal, untuk melindungi tubuh pasien kita perlu pakai
pakaian dan selimut yang dapat menghangatkan tubuhnya. Pakaian dan selimut
berperan sebagai insulator, bukan menjaga agar dingin tidak masuk, tetapi
menjaga agar panas tetap berada pada tubuh. Sebaliknya jika pasien mengalami
demam atau suhu tubuh di atas normal kita perlu melepaskan semua lapisan
menghalang atau menempatkan pasien dalam air dingin atau hangat. Keluarnya
panas dari yubuh akan meningkat, panas keluar ke dalam molekul air bukan ke
dalam molekul udara. Metode ini seringkali lebih efektif di bandingkan mengelap
pasien dan lebih mudah di lakukan pada anak yang sering kali terlalu aktif atau
kesal jika harus berbaring saat dikompres . jenis peralatan-peralatan yang
membantu pengeluaran panas mencakup matras hipotermik dan selimut yang di buat
dengan bahan khusus penyerap panas atau mengusapkan larutan alcohol dan air
pada pasien.Larutan ini dapat menyerap panas dan kemudian menguap dan di
gantikan oleh larutan baru yang dapat menyerap lebih banyak panas lagi.
Menangani pasien dengan cara kompres, kompres
adalah bantalan dari lenan atau meteri lainnya yang di lipat-lipat, di kenakan
dengan tekanan terkadang mengandung obat dan dapat bersih ataupun kering, Panas
ataupun dingin. Adapun tujuan kompres
adalah sebagai berikut :
·
Membantu menurunkan suhu tubuh
·
Mengurangi rasa sakit atau nyeri
·
Membantu mengurangi pendarahan
·
Membatasi peradangan
Kompres dapat dilakukan pada:
·
Pasien
yang suhunya tinggi
·
Pasien dengan pendarahan hebat
·
Pasien yang kesakitan (misal infiltrate appendikuler,
sakit kepala yang hebat)
DAFTAR PUSTAKA
Petrucci, Ralph H. 1987. Buku Kimia Dasar
Prinsip dan Terapan Moderen edisi ke/4.Jakarta : Erlanga
Syukri, S. 1999. Buku Dasar 1:Bandung :ITB
Press. Sumber: http://forester –untad.blogspot.com/2012/11/: